9 Film Terbaik Bertema Pendidikan di Indonesia – Apa kamu pernah menonton sebuah film lalu mendapat pelajaran yang sangat berharga dari sana? Memang sebuah film itu nggak cuma mengandung hiburan, tetapi juga pendidikan. Hanya caranya saja yang berbeda-beda. Dasarnya, apapun jenis filmnya pasti menyiratkan pesan-pesan yang bisa dijadikan pelajaran. Namun, memang terdapat film yang memang didedikasikan untuk pendidikan. Itu yang akan dibahas pada artikel kali ini, film pendidikan Indonesia. Film-film yang akan diulas oleh Bacaterus ini diharapkan bisa memotivasi siapapun yang menontonnya dengan cara yang lebih kasual, karena sebuah cerita masih menjadi cara yang paling nyata untuk mendidik manusia.Penyalin Cahaya
Industri pendidikan tidak selalu membuat muridnya merasa aman, hal inilah yang ditampilkan dalam film Penyalin Cahaya (2021). Disutradarai oleh Wregas Bhanuteja, film ini berhasil berjaya di dalam maupun luar negeri. Selain itu, Shenina Cinnamon, Lutesha dan Chicco Kurniawan berhasil menampilkan kemampuan akting terbaiknya. Kisahnya berawal ketika Suryani mencari tahu siapa dalang yang mengunggah foto-foto dirinya saat mabuk. Dari sinilah Suryani mengetahui, bahwa seniornya di klub teater telah melakukan perpeloncoan dan melakukan pelecehan seksual kepada beberapa siswa. Namun pihak kampus bukannya memihak para korban, justru mereka merikas para korban dan memilih melindungi pelaku.
Denias, Senandung di Atas Awan
Film satu ini menunjukkan bagaimana sulitnya anak-anak Papua untuk mendapatkan pendidikan yang berkualitas. Denias, Senandung di Atas Awan (2008) adalah film yang diproduksi oleh Alenia Pictures dan melakukan syutingnya di Pulau Cendrawasih, Papua. Film ini dibintangi oleh Albert Thom Joshua Fakdawer, Ari Sihasale, Nia Zulkarnaen dan Marcella Zalianty. Denias adalah seorang siswa yang cerdas, rajin dan begitu berbakti pada kedua orang tuanya. Semangatnya untuk belajar memang tidak pernah padam, hingga satu-satunya guru di sekolah mereka terpaksa pulang ke Jawa. Sempat bingung dimana harus mencari guru baru, Denias akhirnya bertemu dengan tentara perbatasan yang mau menjadi gurunya di sekolah.
MARS: Mimpi Ananda Raih Semesta
Mengadaptasi kisahnya dari novel, MARS: Mimpi Ananda Raih Semesta (2016) menjadi salah satu film tentang pendidikan yang wajib kamu tonton. Disutradarai oleh Sahrul Gibran, film ini mengisahkan usaha seorang gadis untuk meraih cita-citanya bersekolah setinggi mungkin. Kinaryosih, Acha Septriasa, Teuku Rifnu Wikana, Cholidi Asadil Alam dan Chelsea Riansy didapuk sebagai pemeran utamanya. Filmnya mengisahkan Tupon, seorang wanita tua dari Gunung Kidul yang berusaha membesarkan putrinya seorang diri. Meski buta huruf, Tupon selalu menyemangati putrinya untuk bersekolah dan menjadi anak yang pintar. Usahanya memang tidak sia-sia, karena putrinya Sekar Palupi berhasil mendapatkan gelar master jurusan astronomi dari Oxford University, Inggris.
Sepatu Dahlan
Beralih ke film yang disutradarai oleh Benni Setiawan, Sepatu Dahlan (2014) memberikan kisah yang cukup mengharukan. Diadaptasi dari novel berjudul sama karya Khrisna Pabichara, film ini bakalan dibintangi oleh deretan aktor papan atas Indonesia. Film ini mengisahkan kehidupan Dahlan Iskan muda yang dibesarkan dalam keluarga yang miskin. Mereka tinggal disebuah desa kecil di Magetan dan berjuang untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-harinya. Meski hidup dalam kekurangan, Dahlan tidak pernah berhenti berusaha dan semangat untuk belajar, karena ia ingin menggapai cita-citanya.
5 Elang
Siapa nih yang dulunya penggemar dari boyband Coboy Junior? Kalau iya kamu wajib banget nonton film berjudul 5 Elang (2011). Film keluarga dan komedi ini menunjukkan usaha murid slot spaceman dari sebuah sekolah yang mengikuti perkemahan. Digarap oleh Rudi Soedjarwo dan bakalan dibintangi oleh Bastian Bintang Simbolon, Teuku Ryzki, Christoffer Nelwan, Monica Setiawan, Iqbaal Ramadhan dan Bryant Santoso. Dikirim oleh sekolahnya sebagai perwakilan regu pramuka, Baron terpaksa bekerjasama dengan Rusdi, Anton dan Aldi. Setiap orang memang memiliki kemampuan masing-masing, namun kelemahannya juga bikin regu hampir terpecah belah. Kekompakan mereka mulai terbentuk, saat mereka berhadapan dengan komplotan penebang liar yang jahat.
Jembatan Pensil
Jembatan Pensil (2017) juga menjadi salah satu film yang menunjukkan bahwa pendidikan di Indonesia sangat tidak merata. Disutradarai oleh Hasto Broto, film yang diproduksi oleh Grahandika Visual ini memperlihatkan kesulitan anak-anak Sulawesi untuk mendapatkan pendidikan. Mengisahkan Ina, Aska, Nia dan Ondeng, empat siswa Sekolah Dasar yang mendapatkan kesempatan untuk bersekolah secara gratis. Namun jalan yang jauh dan sulit harus mereka lalui setiap harinya. Bahkan Ina dan Ondeng adalah anak-anak berkebutuhan khusus. Meski begitu, setiap harinya mereka selalu bersemangat untuk pergi ke sekolah dan menimba ilmu.
Laskar Pelangi
Siapa yang nggak termotivasi menonton film ini? Film pendidikan Indonesia yang ini mampu membuat orang-orang yang menontonnya lebih menghargai pendidikan. Diadaptasi dari novel laris berjudul sama karya Andrea Hirata, film pendidikan Indonesia yang ini sukses merebut hari masyarakat. Waktu dua jam yang digunakan untuk menonton film ini akan membuahkan kesan slot demo dragon hatch mendalam untuk bertahun-tahun ke depan. Berkisah tentang kehidupan anak-anak di Belitong yang begitu ingin bersekolah di tengah segala keterbatasan yang ada. Bahkan, ada seorang anak yang harus mengayuh sepeda berkilo-kilo meter dan bertemu buaya untuk bisa sampai ke sekolah. Hal menarik dari film ini adalah, sang sutradara yaitu Riri Riza melakukan casting demi mendapatkan pemain-pemain lokal untuk bermain di film ini. Berlokasi di Pulau Belitung, dengan 12 pemain dari Pulau Belitung yang beradu akting bersama 12 aktor Indonesia yang sudah dikenal namanya.
Like & Share
Mungkin banyak orang yang berpikir, kenapa Like & Share (2022) masuk dalam kategori film pendidikan? Jawabannya karena film garapan Gina S. Noer ini memberikan banyak sekali informasi mengenai seks, media sosial dan hukum untuk remaja Indonesia. Dibintangi oleh Aurora Ribero dan Arawinda Kirana, keduanya berhasil menampilkan karakter masing-masing dengan sangat baik. Film ini mengisahkan dua orang remaja, Lisa yang kecanduan pornografi karena sering melihat konten tersebut di media sosial. Sementara Sarah, gadis ini menjadi korban pemerkosaan dari sang kekasih dan video tidak senonohnya disebar ke media sosial. Bahkan Sarah hampir menjadi tersangka, karena hukum Indonesia tidak bisa melindungi korban pelecehan jika wajahnya tersebar di media sosial.
Yuni
Masih dibintangi oleh Arawinda Kirana, Yuni (2017) adalah film yang memberikan pengetahuan soal seks bebas untuk para remaja indonesia. Film garapan Kamila Andini ini memang tidak main-main, pasalnya film togel macau ini berhasil berjaya di berbagai ajang penghargaan bergengsi Indonesia. Mengisahkan seorang remaja bernama Yuni, gadis ini memiliki banyak pertanyaan mengenai hidup dan masa depan. Yuni penasaran, kenapa teman-temannya banyak yang ingin berpacaran dan berani melakukan seks diluar nikah.